Wednesday, May 20, 2015
" Last with Another One "
Hari ini adalah hari terakhir saya mengajar secara volunteer di Teach For Indonesia Binus University. Beberapa teman saya sudah menyelesaikannya diminggu lalu (pada saat saya izin). Ketentuan mengajar minimal adalah 6 kali atau setara dengan 10 jam community service, jadi tepat hari ini adalah hari terakhir saya mengajar di semester ini.
Saya kemudian datang ke ruangan tempat anak-anak didik berkumpul, saya mencari anak didik saya yang sebelumnya dan ternyata dia tidak masuk. Akhirnya saya memilih salah satu anak, seorang gadis cantik berjilbab bernama Syafina Maulidya. Dia duduk dibangku kelas lima SD. Sesampainya kami dikelas, kami berbincang sebentar untuk saling memperkenalkan diri. Ternyata, dia adalah salah satu anak yang teman saya ajar beberapa minggu kemarin.
Pelajaran pun dimulai, kami sepakat untuk belajar IPA dan juga bahasa inggris. Ketika kami memulai pelajar IPA, saya merasa kesulitan karena saya tidak ahli dalam materi tersebut. Untungnya pihak TFI mengizinkan kami para pengajar untuk boleh mengakses internet jika mengalami kesulitan. Kami mengerjakan bab latian soal ujian akhir sekolah. Setelah mengerjakan beberapa soal, akhirnya kami sepakat untuk mengganti materi.
Pelajaran selanjutnya adalah bahasa inggris, pada saat dia membuka LKSnya, ternyata semua latian soal akhir bab sudah terisi penuh. Saya kebingungan pada awalnya harus mengajarkan materi apa. Namun, akhirnya saya membahas soal-soal yang dia jawab salah disekolahnya, beberapa latihan soal isian yang masih kosong.
Setelah belajar semuanya, masih tersisa banyak waktu luang. Saya berfikir karena hari ini hari terakhir, saya menyudahi pembelajaran dan banyak melakukan perbincangan. Kami sangat menikmati perbincangan tersebut, ya walau kami baru bertemu hari ini, tetapi suasana yang tercipta sangat cair dan menyenangkan.
Saran saya untuk Teach For Indonesia kedepannya adalah:
- Lebih ditingkatkan lagi keamanan untuk anak-anak yang mengikuti bimbingan belajar, karena saya melihat ada anak-anak yang tersesat saat mencari ruangan pembelajaran.
- Lebih peduli dan berhati-hati dalam berbicara, karena saya melihat pada waktu itu beberapa pembina terlihat galak dan marah-marah saat mengatur anak-anak. Saya berfikir kalau anak seusia mereka pasti paling tidak suka dibentak, apalagi ditambah dengan emosi yang membuat mereka semakin tertekan mentalnya.
entah dia sedang berfikir apa saat mengisi ini :-)
| nomor empat di klarifikasi karena dia tidak tahu pada awalnya apa singkatan TFI |
Titiek Tania - 1801407871
Mengajar di Kampus Anggrek Kemanggisan
Mengajar di Kampus Anggrek Kemanggisan

No comments:
Post a Comment